Senin, 06 Juni 2011

BLUSTRU, BERKHASIAT DAN MUDAH DITANAM

BLUSTRU, BERKHASIAT DAN MUDAH DITANAM

Selain sebagai lalapan, tanaman satu ini juga punya banyak khasiat lain, termasuk untuk pengobatan. Apa, sih, kelebihan blustru?

Orang sering keliru menyebut tanaman satu ini dengan oyong (Luffa acutangula) atau gambas.

Sepintas keduanya memang mirip, apalagi mereka berkerabat dekat, termasuk keluarga Cucurbitaceae, yang tumbuh menjalar atau merambat.

Pengembangan tanaman ini memang tergolong lambat. Hanya dibudidayakan terbatas, itu pun dilakukan petani-petani tertentu. Namun, seiring makin suburnya gerakan kembali ke alam, termasuk pilihan menggunakan pengobatan alami, blustru (Luffa cylindrical) ikut terangkat kembali. Beberapa ahli pengobatan alternatif memanfaatkan blustru untuk penyembuhan pasien.

Penampilan buah blustru hibrida sungguh menarik. Montok, mulus, berwarna hijau, dan bergaris sedikit mencolok. Tak mengherankan bila blustru hibrida ditanam di seputar lahan pekarangan rumah. Buahnya bergelantungan di para-para. Sedangkan di seputar para-para juga terlihat bunga-bunga blustru, berdiameter 7-10 cm, berwarna kuning.

USIR WASIR PERLANCAR ASI
Daun blustru muda, bisa dijadikan lalapan menyehatkan. Di samping daun, buah blustru muda juga dipakai untuk lalapan yang enak dikonsumsi.

Mengonsumsi daun blustru sekurang-kurangnya akan mencegah datangnya wasir. Oleh sebab itu, daun blustru sering dipakai untuk mengusir wasir. Caranya gampang, petik 20 lembar daun blustru, lalu cuci bersih dan rajang. Masukkan rajangan daun blustru ke dalam 8 liter air, lalu direbus selama 10 menit. Air rebusan disaring. Nah, penderita wasir duduk berendam dalam rebusan daun blustru saat masih hangat. Ulangi beberapa kali hingga wasir benar-benar tersingkir.

Selain wasir, blustru juga bisa membantu memperlancar produksi air susu ibu (ASI). Caranya, petik 200 gram buah blustru, lalu potong beberapa bagian. Peras hingga keluar airnya. Air sari ini direbus sekitar 5 menit, dan dalam kondisi hangat diminum. Resep lain, memasak buah blustru dengan daun katuk. Kedua bahan itu dimasak sayur bening. Rasanya segar, ASI pun lancar.

Selain kegunaan di atas, blustru masih menyimpan beragam khasiat lain, di antaranya:
1. Akar: menghilangkan bengkak dan memperlancar sirkulasi darah.
2. Batang: membunuh cacing perut dan memperlancar sirkulasi darah
3. Daun: meluruhkan kencing, merangsang muntah, memberantas cacing perut, meluruhkan haid, menurunkan panas, merangsang produksi ASI, menurunkan panas badan, dan mengobati luka gigitan ular.
4. Bunga: menyembuhkan wasir, sinusitis, bisul, batuk, dan sakit tenggorokan.
5. Buah: mengatasi batuk, cacing perut, haid tidak lancar, wasir, tumor, sipilis, dan pembersih darah.
6. Biji: menyembuhkan sakit pinggang, wasir dan pencahar.

BIKIN PARA-PARA
Selain di sawah atau di tegalan, Anda juga bisa menanam blustru di seputar rumah. Mengingat karakter hidup blustru yang merambat, maka dibutuhkan para-para. Ada 3 model para-para, yakni para-para setengah lengkung, para-para setengah lingkaran (melengkung penuh), dan para-para persegi panjang.

Jika kita ingin menanam di pekarangan, model terakhir bisa menjadi pilihan. Pasalnya, di samping lebih banyak menghasilkan buah, penampilan blustru pun akan lebih indah. Bagaimana cara membuat para-para persegi panjang?

1. Sediakan gelondongan bambu sepanjang 2 meter (4 buah).
2. Sediakan bilah bambu sepanjang 2 meter dan 10 meter, jumlahnya menyesuaikan kondisi tempat.
3. Tancapkan gelondongan bambu: jarak antar tiang 1,5-2 meter dan jarak antara barisan 2-3 meter.
4. Pasang palang-palang bilah bambu untuk arah panjang, dengan jarak antar palang 40-60 cm.
5. Pasang juga palang-palang bilah bambu untuk arah lebar, dengan jarak pulang sama dengan di atas 40-60 cm.
6. Ikatlah setiap titik pertemuan palang-palang, dengan plastik atau bilah bambu.

Tanaman blustru yang merambat akan memproduksi buah. Panen perdana biasanya sekitar 2 1/2 - 3 bulan sejak tanam. Kemudian masih dipanen berulangkali, kira-kira sekitar 5 ­ 7 hari sekali.

3 CARA MERAWAT
1. Lakukan Pemupukan
Sediakan campuran pupuk Urea, TSP, dan KCL sebanyak 15 gram untuk setiap tanaman. Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 15 hari sejak tanam, kemudian diulang setiap 15 hari. Pupuk tersebut dimasukkan ke dalam lubang tugal di sekeliling tajuk tanaman, lalu ditimbun tanah agar tidak menguap.

2. Basmi Lalat Buah
Ukuran lalat buah (dacus cucurbita) sebesar lalat rumah, berwarna cokelat, bertelur di permukaan buah, lalu jadi ulat. Untuk membasminya, semprot dengan Decis 2,5 EC. Atau bisa ditangkap dengan perangkap berbahan aktif metyl-eugenol misalnya SuperMeg.

3. Basmi Antraknosa
Berbeda dengan hama yang bisa dilihat dengan mata telanjang, penyakit ini tak bisa dilihat, tahu-tahu sudah menyerang. Misalnya serangan penyakit antraknosa yang disebabkan cendawan Colletotrichum lagenurium. Daun blustru menjadi bercak-bercak cokelat, dan di tengah bercak muncul massa spora berwarna merah jambu. Lalu seluruh daun kering dan mati, kemudian buahnya juga bercak-bercak bulat lantas busuk kebasah-basahan. Segera semprotkan fungisida seperti Cupravit OB21 atau Vitagran Blue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar